Sejak perilisan single kedua
“Grey” di bulan Oktober lalu, Supermachine kembali melepas karya terbaru
berjudul “Better Left Unsaid”, lagu tersebut menjadi sebuah final single dari
rangkaian debut EP perdana mereka.
Band Alternative Rock,
Post-Grunge dan Shoegaze asal Kota Depok ini memaknai lagu “Better Left Unsaid”
tentang memanusiakan perasaan akan selalu dihadapkan pada pilihan untuk pergi meninggalkan.
Bagi sebagian yang masih amatiran, menyikapi patah hati adalah satu dari sekian
banyak hal baru yang akan sulit untuk dilakukan.
Namun satu hal yang pasti, selalu ada alasan untuk pergi. Meski begitu, Supermachine tetap memberikan kebebasan bagi para pendengar untuk menafsirkan makna dari lagu tersebut. Dalam proses pengerjaan lagu, penulisan lirik dibuat oleh Fajar Zulkarnaen (@jarrbulls) dan aransemen musik dibuat oleh Ricky Sebastian (@rckysbstn). Sedangkan untuk penggarapan, Supermachine memilih Invasion Studio (@ivasionstudio.id) sebagai tempat merekam lagu, serta memercayai Praditya Eka Putra (@pradityaekaputra) yang bertugas dalam juru rekam sampai tahap mixing dan mastering. Sementara untuk cover dan layout yang tertera pada sampul single mereka melibatkan Sandy Ero Syahputra (@sandscosta_).
Dalam waktu dekat ini,
Supermachine akan menelurkan karya penuh eksplorasi yang tidak terpatok pada
satu genre tertentu di dalam debut EP perdana mereka nantinya. Pastikan
memantau perkembangannya melalui instagram @supermachineband dan jangan lupa
untuk mendengarkan final single mereka “Better Left Unsaid” tersedia di semua platform
streaming utama.