Sharga baru saja merilis sebuah bom sonik melalui album perdana mereka, "Loud and Whisper." Koleksi ini, yang telah dinantikan dengan penuh antisipasi, menampilkan 10 lagu yang menjelajahi kerumitan kehidupan, politik, dan isu-isu sosial yang mendesak.
Di era di mana musik menjadi cermin yang mencerminkan kompleksitas dunia, "Loud and Whisper" muncul sebagai bendera ekspresi seni, dengan tanpa rasa takut menghadapi beragam aspek pengalaman manusia. Album ini dengan lancar menyatukan lanskap yang melampaui batasan genre, membawa pendengar dalam perjalanan mendalam melalui melodi yang kuat dan lirik yang merangsang pemikiran.
Daftar Lagu:
Loud And Whisper
Keadilan Fana, Hukum Direkayasa
Problema
Manusia
Dunia Fana
Alive
Survivor
Tak Ada Lagi
Lawan
Terbang Bebas
Setiap lagu memaparkan perspektif yang unik, menggali tema kerumitan kehidupan, lanskap politik yang bergejolak, dan kebutuhan mendesak untuk menghadapi isu-isu sosial. "Loud and Whisper" tidak bersembunyi dari menghadapi topik-topik sensitif, mendorong pendengar untuk merenungkan dunia di sekitar mereka.
Jeyra sebagai musik produser dan penulis lirik berbagi, "Album ini adalah perjalanan yang mencerminkan pengalaman kolektif kita dan dunia yang kita jalani setiap hari. Ini adalah teriakan keras dan bisikan percakapan yang digabungkan menjadi satu. Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memicu introspeksi dan percakapan."
Di album ini Sharga memilih “Keadilan Fana, Hukum Direkayasa” untuk single ke 3 setelah sebelumnya telah merilis “Survivor dan Lawan”
kami ingin mengajak perhatian masyarakat Indonesia untuk merenung bersama tentang kondisi keadilan di negara ini. Seiring berjalannya waktu, kita menyadari bahwa konsep keadilan, yang seharusnya menjadi pilar utama bagi suatu negara hukum, seringkali tercabik-cabik oleh berbagai macam permainan kekuasaan dan manipulasi hukum.
"Keadilan Fana, Hukum Direkayasa" mencerminkan kondisi saat ini, di mana masyarakat terus dihadapkan pada realitas yang memprihatinkan, di mana keadilan seringkali menjadi korban dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan semangat keadilan yang seharusnya.
Kami menyoroti adanya upaya-upaya untuk memanipulasi hukum demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hukum yang seharusnya melindungi keadilan dan kepentingan rakyat, kini terkadang digunakan sebagai alat untuk mencapai agenda-agenda tertentu yang justru merugikan masyarakat secara umum.
Para pemangku kepentingan di tingkat pemerintah, yudikatif, legislatif, dan masyarakat sipil diharapkan untuk bersama-sama merespon tantangan ini. Diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa keadilan tidak hanya menjadi kata-kata kosong, tetapi benar-benar dijalankan di dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk terus mengawal dan memperjuangkan keadilan. Jangan biarkan hukum menjadi alat bagi pihak-pihak yang ingin mengorbankan keadilan demi kepentingan pribadi atau golongan. Suara rakyat adalah kekuatan terbesar untuk memperjuangkan keadilan yang sesungguhnya.
Mari kita bersama-sama membangun budaya hukum yang kuat dan adil, di mana setiap warga negara merasa bahwa keadilan bukanlah sekadar impian, melainkan hak yang harus diperjuangkan dan dijaga bersama.