Bertajuk “Divided” single terbaru Second Story

0

 



From 2010 and still going on. “Second Story” unit Post Hardcore asal Jember, kembali membuktikan bahwa mereka memiliki konsistensi yang layak untuk diakui. Empat belas tahun sudah berkubang dengan pasang surut Industri Musik di Kota Jember dan sekitarnya, second story kembali menemukan nafas baru sebagai amunisi karya mereka kedepan.

Transisi formasi personil yang terjadi belakangan, tidak membuat second story lapuk, justru hal tersebut semakin memotivasi mereka untuk menemukan formulasi baru dalam berkarya, tentunya dengan masuknya vokalis utama mereka yang baru di 2022 lalu. Menurut mereka, progress adalah segalanya, berbagai upaya dilakukan untuk bisa saling membangun antara personil, mengingat perlu adanya chemistry yang sejalur antara para personil lama dengan personil baru. Saat ini mereka telah siap untuk melanjutkan perjalanan mereka lagi.

Energi positif dari pendewasaan sikap dalam menghadapi pasang surut kondisi band, membuat second story semakin produktif. Alih-alih menjadi semakin melambat, mereka justru semakin tancap gas tanpa banyak hal yang rumit di karya mereka yang ter-aktual. Jelas sekali banyak perubahan yang terjadi dalam karya mereka, karena memang sewajarnya itu terjadi. Mereka merasa perlu untuk melakukan banyak perubahan yang jauh lebih baik menurut mereka.



Setelah merilis “Estungkara” (LP) di 2017 lalu, di tahun ini (2024) mereka kembali merilis single terbaru mereka. Bertajuk “Divided” yang bertutur tentang kegelisahan mereka akan semakin terpecahnya masyarakat, akibat perilaku manusia di media digital dan sosial media yang keruh dan seringkali liar dalam melempar opini maupun argumentasi. Sikap kritis mereka ini di imbangi dengan pilihan mereka untuk semakin lugas dan tembak langsung dalam mengemas single terbaru mereka. Divided adalah gerbang utama mereka untuk mengenalkan musik Second Story di upcoming album mereka kedepan. Like it or not, inilah second story yang sekarang, minim basa basi, minim bebunyian yang tidak esensial, bilah pisau tanpa aksesoris namun akurat membunuh kejenuhan dan kebosanan industri musik yang semakin menjemukan.


Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)