Darjozz akhirnya resmi merilis
tiga single dalam format rilisan digital pada tanggal 05 September 2024 yang
rencananya akan menjadi bagian dari EP yang masih dalam proses penggodokan, “ya
itu juga kalau tidak bubar duluan “tutur Ravi Darjozz. Ya setidaknya ada sebuah
catatan untuk kami ketika singgah dan tinggal di kota udang Sidoarjo, adalah
sebuah kalimat pembuka, sebuah embrio mencipta serta menggandeng rekanan tim
yang aktif dalam sebuah event organizer di Sidoarjo.
Hasilnya adalah tiga single yaitu
“Tulangan Bones”, “Gadis Candiku”, dan “McDonald’s Taman Pinang, 2012” yang
rampung di garap mandiri kurang lebih dua bulan oleh Darjozz di kediaman Ravi
selaku bassist Darjozz, belum ada kendala yang krusial selama prosesi pembuatan
single selain menyesuaikan berkumpul untuk menyepakati sebuah materi dari
dimensi komposisi dan arah warna musik, yang kemudian bermuara pada Darjozz
bersepakat untuk mengibarkan bendera Punk Rock di genrenya.
Tiga lagu ini di produseri
langsung oleh Rey yang berperan sebagai sound engineer serta memaksimalkan riff
dan ramones beat pada drum, yang kemudian di bantu oleh Ravi untuk eksplorasi
maksimal dalam struktur lagu yang utuh, juga Farid “Wawa” selaku vokalis
Darjozz berperan dalam pembuatan lirik yang mengaku banyak mendengarkan
Tullycraft, Ramones, Shonen Knife, The Blue Hearts, Teenage Death Star sampai
JKT48.
Materi ini mereka kerjakan dalam
kurun waktu terbilang pendek hanya dua bulan sebelum tanggal rilis,
mengandalkan pengalaman empiris, dalam penyusunan lirik, progresi chord yang sederhana
sehingga bermain musik engga melulu soal skill, pengetahuan luas dan perlawanan
yang tentunya catatan lagu ini menjadi semacam sebuah manifestasi spiritual
tersendiri bagi Darjozz.
“Bermain musik kan untuk bersuka
ria gembira bersama, bukan untuk malah mikir berat, hidup sudah ruwet di bikin
ruwet lagi”Jelas Ravi. Selama prosesi rekaman kami memaksimalkan alat yang ada
tanpa keluar ongkos untuk sewa bahkan membeli, untuk hasil kami cukup puas
karena memang tidak ada standard baik buruk dalam musik kami, yang ada hanya
sepakat dan tidak sepakat.
Selama dua bulan penuh, Darjozz
merekam tiga materi lagunya di kediaman Ravi di Sidoarjo. Semua lagu direkam
oleh Rey. Bagian Bass dan drum direkam oleh Ravi dan Rizal di HMD Music Studio.
Proses mixing dan mastering-nya dikerjakan oleh Rey di kediamannya di Sidoarjo.
Hampir seluruh lagu di tiga
single ini merupakan refleksi dari kehidupan orang-orang biasa di Sidoarjo.
Mulai dari kisah pemuda yang kecanduan judi online, sampai batasan usia untuk menikah
“Tulangan Bones”, sebuah kisah romansa yang sedikit picisan “Gadis Candiku”,
hingga mencintai perempuan di sebuah restoran kapitalis cepat saji “McDonald’s
Taman Pinang, 2012”. Seperti sebuah kolase, potongan kisah-kisah tadi sanggup
membentuk gambaran besar tentang kehidupan sehari-hari di kota Sidoarjo.
Relasi Darjozz yang kuat pada
kota Sidoarjo juga tampak menonjol pada lagu “McDonald’S Taman Pinang, 2012”
yang berkisah tentang pemuda mengagumi dalam diam di sebuah restoran cepat saji
yang pada tahun 2012 Taman Pinang lumayan menjadi rujukan tempat berkumpul anak
muda, serta “Tulangan Bones” yang bercerita dewasa kini isu pernikahan muda,
sampai dengan tingginya kecanduan judi online-game online yang menyebabkan
sangat rendahnya tingkat literasi juga minat baca di Sidoarjo. Dua lagu tadi
sekaligus menjadi penanda memori kolektif atas sebuah peristiwa yang lekat di
dalam ingatan warga Sidoarjo. Satu lagu lainnya memberikan ruang refleksi yang
lebih personal, yaitu “Gadis Candiku”.
Darjozz adalah sebuah proyek persekawanan yang terbentuk di Sidoarjo sejak tanggal 08 Juli 2024. Mereka memiliki aneka latar belakang dan telah memiliki pengalaman serta jam terbang dalam mencipta yang mereka lakukan di band mereka sebelumnya. Darjozz meramu music Punk Rock dengan cara sederhana dan siapapun bisa memainkan, dengan eksplorasi yang mengolah segala unsur dari Punk Rock. Darjozz digawangi oleh Farid “Wawa” (Vocal), Ravi (Bass), Rizal “Encek” (drum), Rey (Gitar) Dalam aksi panggungnya mereka terbuka bagi siapapun musisi yang ingin turut serta bergembira bersuka ria bersama, salah satunya Kewel (Bass), Evan (Gitar) adalah rekan mereka semasa di bangku sekolah menengah atas.
Tiga Single resmi dirilis melalui
berbagai platform digital streaming mulai tanggal 09 September 2024. Menyusul
kemudian dirilis format video klipnya di kanal YouTube. Sementara artwork untuk
tiga single dikerjakan oleh Ravi Urbach.
“Semoga pada setiap pesan yang
terkandung pada single ini dapat tersampaikan kepada setiap pendengarnya, dan
tentunya menjadi ajang bagi kami bergembira”ujar Rey, tentang harapan mereka
terhadap lagu lagu mereka. Rizal “Encek” pun menambahkan, “Yang penting bergembira
dan rilis aja lah, soal ada dan tidak ada yang bersepakat tentang lagu kami itu
bukan jadi soal!”
Lantas, selepas peluncuran single
ini, apakah Darjozz akan melanjutkan menulis lagu lagi di setiap sudut kota di
Sidoarjo ?
“Musik Itu bukan soal distorsi, overdrive dan kemampuan, musik itu wadah emosi. Mengutip dari W.S Rendra apalah artinya renda renda berkesenian bila terpisah dari derita lingkungan, apakah artinya berpikir bila berpisah dari masalah kehidupan” tegas Rey. Farid ”Wawa” juga menambahkan yang cukup terinfluence oleh Sir Dandy ”Skill is death youw”.