Matair Rayakan Proses Berpulang dan Menyembuhkan Rasa Sakit Lewat Debut EP ‘Menari’

0

 



‘Aram Temaram’ Dalam Perjalanan Pulang

Ilustrasi keramaian kampung halaman. Setiap orang bersuka ria menyambut kepulangan

anggota keluarga. Diilustrasikan oleh Mohamad Nur Setyo.


Setelah genap satu tahun meniti perjalanan musiknya, Matair kembali menghadirkan kejutan untuk para penikmat sajak dan musik folk. Kali ini, band yang dikenal dengan nuansa kerakyatannya dan komposisi string ensemble yang khas itu mempersembahkan ‘Menari’, sebuah EP yang sekaligus menjadi penanda fase baru mereka dalam menjelajahi identitas musikal.

Bagi Matair, perjalanan mereka di ranah folk kini sampai pada sebuah persimpangan krusial—momen reflektif yang menuntut mereka menafsir ulang identitas dan arah bermusik. Di tengah kegelisahan itu, satu pesan akhirnya muncul ke permukaan: pulang. Bukan sebagai tumpukan kerinduan seperti yang selama ini dibayangkan, melainkan sebagai perayaan yang dinantikan—sebuah kepulangan yang penuh makna dan sukacita.

‘Menari’ adalah EP perdana Matair, sekaligus rilisan ketiga setelah sebelumnya melepas dua single bertajuk Rasa Ini dan Jika Kita Tak Kembali di tahun 2024. Lagu ‘Jika Kita Tak Kembali’ bahkan sempat masuk dalam daftar musisi pilihan Billboard Indonesia Weekly Playlist edisi ke-16, dan menjadi salah satu trek terpopuler pada saat itu. Terinspirasi dari Echosmith dan Soegi Bornean, karya-karya Matair mengusung nuansa nostalgia dengan sentuhan folk yang modern.

Lewat EP ‘Menari’, Matair menyuguhkan rasa yang lebih segar, dengan menghadirkan aroma musik khas Selat Baltik. Elemen seperti djembre dan accordion menjadi penanda warna baru dalam komposisi mereka. Dalam single utamanya, ‘Menari’, Matair merayakan kepulangan bukan sebagai akhir, melainkan sebagai momen penuh kehangatan. Lewat lirik “Sunyi yang riuh, menunggu pulang dan, sunyi yang riuh ku terulang kembali,” lagu ini menghadirkan pulang sebagai perayaan yang dinantikan.

“Kami ingin musik kami membangkitkan nostalgia akan masa-masa bahagia dan memberi kekuatan bagi yang mendengarnya,” ujar Tyok, Fauzan, dan Reva.



Sejauh ini, Matair telah mengukir pencapaian melalui karya-karya mereka yang menyentuh dan penuh makna. Dengan nama yang berarti Mata Air, Matair menyimbolkan sumber kehidupan—bahwa musik mereka diciptakan untuk siapa pun, tanpa kecuali. Mereka mengajak setiap insan untuk berjalan bersama dalam menghadapi perjalanan hidup, dengan iringan nada yang menyejukkan.

EP ‘Menari’ berisi empat trek dengan tajuk:

  1. Rasa Ini (New Version)

  2. Jika Kita Tak Kembali

  3. Sukma (Instrumental)

  4. Menari

Debut EP “Menari” sudah tersedia di seluruh platform streaming digital.


Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)