Tak terasa, sudah satu tahun
sejak musisi solo asal Jakarta, Andi Gunadi, merilis EP debutnya yang bertajuk
"Berandai". Perilisan ini bukan sekadar langkah awal dalam karier musiknya,
tetapi juga menjadi bagian dari sebuah perjalanan panjang yang penuh perjuangan
dan pembelajaran baginya.
Dalam setahun terakhir, Andi
menapaki dunia musik tanpa latar belakang akademis maupun teknis di bidang ini.
“Bisa dibilang, saya memulai semuanya benar-benar dari nol,” ujarnya. Ia
merintis proses kreatifnya dengan peralatan seadanya, sambil terus mengasah
musikalitas dan keterampilan menulis lagu secara otodidak. Sembari berkarya
dengan alat yang terbatas, Andi juga menabung untuk bisa membeli perlengkapan
yang lebih layak guna untuk memproduksi musiknya secara mandiri. Di saat yang
sama, ia belajar tanpa henti dari berbagai sumber di internet dan menganalisis
karya para Musisi yang ia kagumi.
Namun tantangan tak berhenti
sampai di situ. Setelah mampu menciptakan beberapa lagu, Andi dihadapkan pada
kerumitan baru yaitu memproduksi musiknya sendiri. “Memproduksi lagu ternyata tidak
sesederhana yang saya bayangkan. Terlebih itu semua harus saya lakukan seorang
diri,” ujarnya.
Tapi semua itu tidak
menghentikannya—hingga setelah proses panjang yang sangat melelahkan itu, akhirnya
"Berandai" resmi dirilis sebagai sebuah EP dengan proses produksi
yang seluruhnya ia tangani sendiri.
Salah satu lagu yang paling
banyak mendapatkan respons hangat adalah “Soreya”. Lagu ini kerap dianggap
sebagai karya yang sangat personal. “Banyak yang mengira saya menulis lagu ini
untuk seseorang yang sangat saya cintai pada saat itu,” ujar Andi. Padahal
kenyataannya, Soreya lahir dari sebuah skenario khayalan yang seolah-olah
adalah sebuah kejadian nyata . Lagu ini menggambarkan momen sore yang begitu
indah bersama seorang wanita yang bahkan lebih indah dari senja itu sendiri.
Kini, satu tahun setelah Berandai, Andi Gunadi tengah bersiap dengan babak barunya: mengerjakan album pertamanya. Sebuah langkah besar yang tentu akan memperluas eksplorasi musikalitas dan kedalaman cerita dalam karya-karyanya.
"Berandai adalah titik awal.
Tapi justru setelah setahun berjalan, saya makin sadar bahwa perjalanan ini
masih sangat panjang—dan itu justru hal yang paling menantang untuk diperjuangkan."
EP Berandai masih bisa
didengarkan di seluruh platform digital seperti Spotify, Apple Music, dan lainnya.
Dengarkan lagunya disini :
https://open.spotify.com/album/716y8xEK2RCotx04jFi7VM?si=3vgmvyzaT6SlJrLkE-vwVw