Raw Theory dibentuk di Yogyakarta
dengan format trio. Anggotany terdiri dari Ahmad Ali (vokal), Rimanda Sinaga
(gitar), dan Akbar Gober (drum). Awal berdirinya Raw Theory karena pertemuan
tak disengaja antara Ahmad Ali dengan Rendi Derainway, founder DRW Legacy pada
awal tahun 2024. DRW Legacy merupakan manajemen artis baru di Jogja.
"Awalnya aku lagi ngisi
reguler di beberapa kafe di Jogja gitu, terus kebetulan Mas Rendi sering nonton
aku pas ngamen, lalu kadang sengaja nyamperin kalau pas aku lagi main di
mana," ujar Ahmad Ali mengawali obrolan.
Pertemuan itu rupanya membuat
mereka akrab dan intens bertemu. Keduanya kemudian sepakat berkarya bareng.
Ahmad Ali diminta mendirikan grup band Raw Theory di bawah asuhan DRW Legacy. "Singkat
cerita, kita ngobrol-ngobrol dan obrolannya serius, lalu Mas Rendi ngasih
penawaran lah. Menawarkan proyekan buat bikin sesuatu dengan rasa sound design
90s gitu lah, dengan format band," kata Ahmad Ali.
Setelah itu, Rendi Derainway pun
juga meminta Ahmad Ali langsung menyempurnakan satu buah lagu. Lirik mentahnya
dibuat oleh Rendi Derainway sendiri untuk menstimulasi semangat Ahmad Ali. "Akhirnya
setelah aku setujui, Mas Rendi selaku produser ternyata langsung ngasih draft
lirik mentah dan minta aku untuk segera mengolahnya," ujarnya.
Tak perlu lama, Ahmad Ali
langsung mencoba membuat aransemen mentahnya memakai gitar akustik dengan
perekaman seadanya menggunakan voice note dari ponselnya. Ahmad Ali
mengerjakannya cuma dalam waktu semalam.
“Aku rekam dengan format ‘kasar’,
pakai gitar bolong aja. Menurutku pada saat itu yang penting kebaca dulu nih,
mana verse-nya, mana chorus-nya, mana reff-nya, interlude-nya, dan seterusnya,”
ujarnya. "Mas Rendi ternyata langsung oke dan minta aku segera merekam lagunya
di studio agar bisa punya plan untuk perilisan. Dari situlah akhirnya lahir
lagu berjudul 'Karam' ini," kata dia.
Menurut Ahmad Ali, secara
aransemen, lagu 'Karam' ini secara general membawa unsur modern rock. Namun Raw
Theory mengklaim bahwa mereka mengusung 90s rock. Soal lirik lagunya, 'Karam'
terinspirasi dari novel Laut Bercerita karya Leila S Chudori yang mengangkat
tentang perjuangan aktivis mahasiswa di masa Orde Baru yang sengaja dihilangkan
dan dibuang.
"Kami mengangkat soal itu
karena kami pikir tema soal Orde Baru ini tak pernah usang dan beberapa waktu
terakhir sedang menjadi sorotan," ujar Rendi Derainway menambahkan. Usai
lagu ‘Karam’ jadi, Ahmad Ali dan Randy Derainway merekrut Rimanda Sinaga dan
Akbar Gober. Ketiganya langsung sepakat berkarya dengan bendera Raw Theory
karena ternyata punya visi yang sama. Untuk proses pembuatannya, Raw Theory
melakukan seluruh perekaman instrumen di Seven Dragons Studio, studio milik
Rimanda Sinaga. Sedangkan untuk mixing dan mastering dikerjakan oleh Achmad
Gufron di AG Recorder.
Lagu 'Karam' sudah bisa
didengarkan di gerai-gerai musik digital seperti Spotify, Apple Music, Deezer,
dll sejak Senin 30 Juni 2025. Sedangkan untuk video klipnya juga mengudara pada
Jumat 11 Juli 2025 di kanal YouTube Raw Theory. Rencana Raw Theory ke depan
rupanya sudah cukup matang. Setelah single ‘Kembali’ ini, rupanya Ahmad Ali,
Rimanda Sinaga, dan Akbar Gober sedang meramu beberapa materi lagu untuk
rilisan berikutnya. “Kami sudah menabung draft lagu untuk karya Raw Theory berikutnya.
Jumlahnya sudah ada sekitar tujuh lagu,” kata Akbar Gober.
“Dari DRW Legacy sendiri,
menargetkan kami untuk segera merilis full album, minimal EP pada akhir tahun
nanti. Kami juga ada rencana bikin showcase, untuk mempresentasikan karya-karya
baru kami, dengan lebih matang tentunya,” imbuh Rimanda Sinaga mengakhiri obrolan.


