Sebenarnya bila membicarakan
Cinta, yang terbayang pasti adalah semua kenangan manis yang ada di dalamnya.
Namun kenyataan pun tidak demikian. Banyak pula rasa pahit, getir, dan kosong yang
akan kita rasakan. Anggap saja itu adalah sebuah pengorbanan yang kita lakukan
untuk dapatkan manisnya Cinta itu sendiri. Bila memang manis itu tak didapat,
setidaknya semua cerita dan berbagai rasa tadi akan tertanam di memori, entah
itu akan menjadi sebuah warisan atau trauma. Tetapi pada akhirnya cinta itu
sendiri akan tetap abadi dengan rasanya tersendiri. Hal ini coba dirangkum
Rizqo, Azizul, Indra, Rizal, dan Fajrian pada EP terbaru band mereka,
Brunobauer.
Setahun lebih sejak EP pertama”A
View From Inner Circle”, di bulan Juli ini grup Rock asal Surabaya ini baru
saja merilis EP terbaru mereka yang berjudul “...Are The Best Lovers”. EP yang berisikan
5 track ini masih terinspirasi band seperti Weezer, Guided By Voices,
Jawbreaker, atau yang lebih modern layaknya Joyce Manor, Pile Of Love, atau
Webbed Wing. Sama seperti EP terdahulunya, rilisan terbaru Brunobauer ini masih
terbalut dengan sebuah narasi yang mungkin akan beririsan dengan banyak orang.
Rizqo sang penulis lirik menjelaskan bahwa “Lewat EP terbaru ini banyak cerita yang
ditulis dari pengalaman beberapa tahun lalu tentang manisnya cinta, hangatnya
empati, pahitnya perpisahan, hingga betapa hitamnya kekosongan yang bisa
dirasakan oleh banyak orang.”. Tak hanya itu, dalam penulisan lirik, Rizqo
beberapa kali menyelipkan kata kata berketerangan tempat atau Lokasi di kota
asal mereka, Surabaya sebagai identitas. EP “...Are The Best Lovers” akan rilis
di semua platform streaming digital pada tanggal 25 Juli 2025 dibawah bendera
Guerilla Records yang juga akan merilis kaset dan merchandise.
EP terbaru ini mereka kerjakan sejak tahun 2024 dan memakan waktu yang cukup lama. Rizqo sendiri menjelaskan bahwa semua lagu dan beberapa lirik telah ditulis sejak beberapa tahun lalu. Dikarenakan kesibukan masing masing personil, 5 track yang sempat diprojeksikan untuk menjadi sebuah album penuh ini akhirnya dirilis sebagai EP. Semua track direkam di Self Recs Home Recording dan Studio Pelikan di Surabaya. Melibatkan Sinatrya Dharaka (Thee Marloes) di Studio Pelikan, dan Alwan Hilal (Firstrate, Brightx, Allone) di Self Recs Home Recording sebagai engineer selama rekaman. Proses mixing dan mastering pun dikerjakan oleh Alwan Hilal. Diluar itu, seluruh artwork, desain dan fotografi digarap dengan ciamik oleh desainer grafis muda dari Surabaya, Arfan Maulana.
Setelah EP terbaru mereka rilis
tour dan lainnya pasti akan mereka gelar untuk promosi, mungkin tidak akan
intens karena kesibukan bekerja masing masing. Tapi bila ada kesempatan pun
pasti tidak akan mereka sia siakan. Mari kita tunggu.


