Grup musik elektronik asal Indonesia, Lunatic, resmi merilis single debut mereka yang berjudul “KOE”, sebuah perjalanan sonik yang menggabungkan elemen suara elektronik kontemporer dengan kekayaan unsur etnik dari berbagai penjuru nusantara. Perilisan ini menandai lahirnya ciri khas suara Lunatic — perpaduan mulus antara estetika modern dan tradisional dalam satu napas ekspresi musikal yang unik.
“KOE” merupakan eksplorasi spiritual yang menyelami hubungan manusia dengan Sang Ilahi — disajikan secara universal dan inklusif, tanpa merepresentasikan agama tertentu. Lagu ini mengajak para pendengar untuk merenungkan spiritualitas sebagai pengalaman yang sangat pribadi dan mendalam.
Salah satu keunikan dari “KOE” adalah kolaborasi dengan Nanang Hape, seorang dalang tradisional, yang menyumbangkan segmen narasi dalam lagu ini. Suaranya menambahkan lapisan budaya dan kedalaman spiritual yang jarang ditemukan dalam skena musik elektronik Indonesia.
Lunatic terdiri dari empat musisi dengan latar belakang beragam yang dipersatukan oleh satu visi musikal:
Shandy Age – vokalis yang dikenal dengan penyampaian emosional dan ekspresif,
Stevan Rizky – DJ dengan eksplorasi beat elektronik yang tajam dan dinamis,
Echo Norman – kibordis yang memadukan tekstur analog dengan lanskap suara digital,
Vandjie Wic – DJ dengan pendekatan eksperimental dan pengaruh ritme tribal.
“KOE adalah tentang sebuah perjalanan — sebuah bentuk kepasrahan yang bukan didorong oleh rasa takut, melainkan oleh cinta,” — Shandy Age, vokalis Lunatic.
Melalui “KOE”, Lunatic tampil di panggung musik elektronik Indonesia bukan hanya sebagai pendatang baru yang menjanjikan, tetapi juga sebagai pelopor dalam menyatukan budaya, suara, dan spiritualitas secara berani dan segar.
“KOE” sudah tersedia di semua platform musik digital mulai [12 September 2025].


