Jakarta, 10 Oktober 2025 - Coldiac
balik lagi dengan project remake lagu cinta nostalgia berjudul “Didadaku Ada
Kamu” karya Dodo Zakaria. Lagu ini jadi bagian kedua dari mini album (EP)
mereka yang akan datang, Loving You Like This, dan melanjutkan kisah cinta yang
sebelumnya sudah dibuka lewat Dia karya Randy Anwar.
Menurut band asal Malang, Jawa
Timur ini, Dia versi Coldiac bercerita tentang rasa kagum dan jatuh cinta di
awal, maka “Didadaku Ada Kamu” menggambarkan fase berikutnya yaitu saat perasaan
itu tumbuh makin dalam dan berubah menjadi keinginan untuk memilikinya. Buat
Coldiac, “Didadaku Ada Kamu” bukan cuma sekadar remake lagu legendaris, tapi
juga bagian dari rangkaian cerita yang ingin mereka sampaikan. “Bagi kami, lagu
ini Adalah kelanjutan dari kisah yang kami mulai di Dia. Kalau Dia tentang rasa
kagum, “Didadaku Ada Kamu” adalah saat perasaan itu tumbuh dan nggak bisa
dibendung lagi sampai akhirnya muncul keinginan untuk benar-benar memiliki
sosok yang kita cintai.” kata kelima personal Coldiac dalam siaran pers
tertulisnya, Jumat 10 Oktober 2025.
Sebelum dirilis hari ini, mereka
pernah membuat video konten jamming beberapa lagu lama termasuk Didadaku Ada
Kamu. Konten yang hanya naik di akun sosial media justru mendapatkan respon
hangat dari penggemarnya. Itulah yang membuat lagu tahun 80-an yang dibawakan
oleh Vina Panduwinata ini terasa semakin spesial dan menantang bagi band yang beranggotakan
Tama (vokalis & gitaris), Sambadha (vokalis dan gitaris), Derry
(keyboardist), dan Bhima (bassist).
“Bagaimana membuat lagu ikonik
ini berbeda menjadi versi kami itulah tantangannya sendiri. Selain karena nilai
historis dan statusnya sebagai lagu ikonik, secara narasi lagu ini juga selaras
dengan benang merah cerita yang ingin kami bangun. Itulah alasan kami
memilihnya, sekaligus sebagai bentuk penghargaan terhadap karya besar yang
sudah lebih dulu hidup di hati banyak pendengar,”ucap mereka.
Proses produksi “Didadaku Ada
Kamu” juga punya cerita seru. Coldiac butuh waktu cukup lama buat memastikan
semua lagu di EP ini saling nyambung satu sama lain. Begitu pula dengan visualnya.
“Visualizer-nya kami bikin bareng tim di Malang, konsepnya minimalis banget dan
cuma pakai satu kamera 360,” Mereka melanjiutkan, “serunya, kami berhasil
nyelesain visualizer seluruh lagu di mini album mendatang hanya dalam satu
hari. Capek sih, tapi puas banget karena hasilnya sesuai yang kami bayangin.”

.jpg)
