Pop alternatif asal Semarang Ourdesk, merilis debut single ya bertajuk “The Regret”.

0

 



Ourdesk  adalah band pop alternatif dari Semarang yang beranggotakan dua personil yaitu  (Britto) sebagai vokalis dan guitar rhythm dan Primaditya (Adit) sebagai lead guitar. Berawal dari teman band dibangku sekolah saat smp dan dipertemukan kembali saat lulus kuliah yang akhirnya dengan kegelisahan masing masing sepakat membentuk band bernama Ourdesk 

Perbedaan genre musik tidak menjadi sebuah penghalang bagi Britto dan Adit karena musik yang dibuat masih memiliki irisan dan ter-influence dari beberapa band favorit yang sama, seperti Bread, Kings of Convenience, American Football, hingga musisi Indonesia seperti Candra Darusman dan Chrisye. Britto dan Adit berusaha memadupadankan masing-masing genre musik yang akhirnya menciptakan alunan musik yang dapat mengekspresikan apa yang kita rasakan. Dibalut dengan sound ambience dan lirik yang cukup deep bagi penulis, juga didukung dengan alunan nada yang kami rasa cukup easy listening.  


Awal 2024, Ourdesk merilis single pertama mereka berjudul The Regret“The Regret” bercerita tentang penyesalan seseorang yang muncul setelah orang yang dicintai pergi. Ourdesk berusaha menyajikan sebuah lagu yang menjadi media untuk membawa pendengarnya merasakan dan mengingat sebuah ending penyesalan. Dengan sentuhan reverb sound yang cukup tebal, menambah kesan nostalgic juga dramatis, ditambah nuansa melodi gitar tipis sebagai pemanis yang bisa membuat pendengarnya dapat merasakan pesan yang disampaikan melalui single ini. 


Ourdesk juga sedang mempersiapkan music video dan live session sebagai permulaan agar lebih familiar dan juga memberi gambaran terhadap karya OurdeskSelain music video dan live sessionOurdesk juga tengah menggarap single kedua, dengan nuansa yang cukup berbeda namun tetap bisa menjadi media pendengar merasakan setiap lagu yang disajikan. “The Regret merupakan sebuah pembuka dari Ourdesk yang kedepannya akan membawakan lagu-lagu dengan konsep beragam, yang dapat dinikmati publik untuk dinyanyikan bersama, melupakan sejenak permasalahan kehidupan, juga sebagai sebuah pengingat bahwa kita tidak menjalani hidup sendirian. 

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)