“The Origin: Ritual Identitas
dalam Bingar Kekacauan”
Tidak ada peringatan sebelum badai. Tidak ada peta menuju masa depan yang belum
terbayangkan. The Origin adalah suara yang telah diramalkan
jauh sebelum ia terdengar, getaran yang telah ditulis dalam fragmen
ketidaksadaran kolektif. Seperti mantra yang muncul dari kepingan mimpi yang
terlupakan, ia bukan sekedar musik, tetapi kode rahasia bagi mereka yang
merasakan pergerakan sesuatu di bawah permukaan dunia. Dalam setiap jeritan dan
ledakan distorsi, ada bisikan tentang yanng akan datang, sebuah ramalan yang
tak bisa dihindari.
Di panggung Artjog 2024, The Melting Minds dan Berkah Liar memanggil sesuatu dari kedalaman yang tak
terlihat. Sebuah ritual sonik yang membelah ruang dan waktu, membangkitkan yang
lama terpendam. Ritual itu terangkum dalam bentuk album live The Origin,
sebuah monumen bagi keheningan yang terkoyak, sebuah kebisingan yang
menyembuhkan.
The Origin adalah sebuah perjalanan tanpa peta, tanpa arah yang
pasti, dimana bunyi menjadi mantra, dimana distorsi menggantikan bahasa. Ini
adalah ritual identitas dalam bingar kekacauan. Apa yang dikenal sebagai diri
sendiri akan ditanggalkan, dilucuti oleh gelombang suara yang mendesak masuk
tanpa izin. Tidak ada yang keluar dalam keadaan yang sama. Ini bukan sekedar
dokumentasi sebuah malam yang terangkum dalam album live The Origin adalah
rekaman dari titik nol, momen dimana batas-batas dunia runtuh untuk memberi
ruang pada sesuatu yang lebih liar, lebih jujur, dan lebih nyata.
The Melting Minds dan Berkah Liar Lepas Album Live The Origin
April 09, 2025
0
“The Origin: Ke-Gunungkidul-an dalam Sudut yang Tak
Diperhitungkan”
The Origin adalah manifestasi dari suara yang telah tumbuh dalam
sunyi, energi yang terkumpul dalam sudut-sudut yang tak diperhitungkan.
Gunungkidul, dengan absurditas dan pergolakannya, berbicara melalui suara
segerombolan anak yang terlahir dari rahim ibukota kabupaten tenggara
Yogyakarta, Wonosari. Berkah Liar, entitas musikal tak terduga, muncul bukan
sebagai penyelaras, namun untuk menghancurkan, dan dalam kehancuran itu,
sesuatu yang baru terbentuk: sebuah dekonstruksi nalar manusia. Dalam The
Origin, tidak ada yang sekedar menonton. Setiap tubuh bergetar, setiap suara
menggema. Setiap nyawa beresonansi dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya
sendiri.
Di malam itu, Sang Ular Tua ditebas, dan dari darahnya, jalan baru terbuka.
Raungan membelah udara, tarian menghapus resah, dan ketika semuanya telah
kacau, sesuatu yang lebih baik terlahir.
“Artefak dari Malam yang Tak Akan Kembali”
The Origin adalah rekaman tanpa ilusi. Tidak ada pengulangan, hanya
realitas yang paling mentah dan paling jujur yang tertangkap saat pertunjukan.
Dirilis oleh Frogsrec, album ini adalah monumen bagi mereka yang mencari
sesuatu di luar batas yang telah ditentukan. Sebuah tanda bagi mereka yang
memahami bahwa musik bukan hanya untuk didengar, tetapi adalah sebuah
perjalanan pikiran. Setlist-nya adalah bentuk ultimate dari album Alternate
Universe, merupakan kronologi dari kekacauan, dari luka yang tak terlihat, dari
keberanian untuk menggali, dan menelanjangi realitas tanah Gunungkidul. The
Melting Minds dan Berkah Liar membiarkan Gunungkidul berbicara dengan sendirinya;
dengan jeritan, dengan dengungan gitar dan DJ set yang mengancam, dengan
dentuman dua drum yang memperingatkan.
Mereka yang lahir dan hidup di Gunungkidul tahu betapa peliknya kenyataan dan
absurditas yang terus berjalan seolah tak ada yang salah. Ini bukan tentang
meratapi, namun membongkar, merobek, dan menyusun ulang makna dari keberadaan
melewati labirin lagu yang tidak berdiri sendiri.