The Melting Minds dan Berkah Liar Lepas Album Live The Origin

0





“The Origin: Ritual Identitas dalam Bingar Kekacauan”

Tidak ada peringatan sebelum badai. Tidak ada peta menuju masa depan yang belum terbayangkan. The Origin adalah suara yang telah diramalkan jauh sebelum ia terdengar, getaran yang telah ditulis dalam fragmen ketidaksadaran kolektif. Seperti mantra yang muncul dari kepingan mimpi yang terlupakan, ia bukan sekedar musik, tetapi kode rahasia bagi mereka yang merasakan pergerakan sesuatu di bawah permukaan dunia. Dalam setiap jeritan dan ledakan distorsi, ada bisikan tentang yanng akan datang, sebuah ramalan yang tak bisa dihindari.

Di panggung Artjog 2024, The Melting Minds dan Berkah Liar memanggil sesuatu dari kedalaman yang tak terlihat. Sebuah ritual sonik yang membelah ruang dan waktu, membangkitkan yang lama terpendam. Ritual itu terangkum dalam bentuk album live The Origin, sebuah monumen bagi keheningan yang terkoyak, sebuah kebisingan yang menyembuhkan.

The Origin adalah sebuah perjalanan tanpa peta, tanpa arah yang pasti, dimana bunyi menjadi mantra, dimana distorsi menggantikan bahasa. Ini adalah ritual identitas dalam bingar kekacauan. Apa yang dikenal sebagai diri sendiri akan ditanggalkan, dilucuti oleh gelombang suara yang mendesak masuk tanpa izin. Tidak ada yang keluar dalam keadaan yang sama. Ini bukan sekedar dokumentasi sebuah malam yang terangkum dalam album live The Origin adalah rekaman dari titik nol, momen dimana batas-batas dunia runtuh untuk memberi ruang pada sesuatu yang lebih liar, lebih jujur, dan lebih nyata.


“The Origin: Ke-Gunungkidul-an dalam Sudut yang Tak Diperhitungkan”

The Origin adalah manifestasi dari suara yang telah tumbuh dalam sunyi, energi yang terkumpul dalam sudut-sudut yang tak diperhitungkan. Gunungkidul, dengan absurditas dan pergolakannya, berbicara melalui suara segerombolan anak yang terlahir dari rahim ibukota kabupaten tenggara Yogyakarta, Wonosari. Berkah Liar, entitas musikal tak terduga, muncul bukan sebagai penyelaras, namun untuk menghancurkan, dan dalam kehancuran itu, sesuatu yang baru terbentuk: sebuah dekonstruksi nalar manusia. Dalam The Origin, tidak ada yang sekedar menonton. Setiap tubuh bergetar, setiap suara menggema. Setiap nyawa beresonansi dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.

Di malam itu, Sang Ular Tua ditebas, dan dari darahnya, jalan baru terbuka. Raungan membelah udara, tarian menghapus resah, dan ketika semuanya telah kacau, sesuatu yang lebih baik terlahir.


“Artefak dari Malam yang Tak Akan Kembali”

The Origin adalah rekaman tanpa ilusi. Tidak ada pengulangan, hanya realitas yang paling mentah dan paling jujur yang tertangkap saat pertunjukan. Dirilis oleh Frogsrec, album ini adalah monumen bagi mereka yang mencari sesuatu di luar batas yang telah ditentukan. Sebuah tanda bagi mereka yang memahami bahwa musik bukan hanya untuk didengar, tetapi adalah sebuah perjalanan pikiran. Setlist-nya adalah bentuk ultimate dari album Alternate Universe, merupakan kronologi dari kekacauan, dari luka yang tak terlihat, dari keberanian untuk menggali, dan menelanjangi realitas tanah Gunungkidul. The Melting Minds dan Berkah Liar membiarkan Gunungkidul berbicara dengan sendirinya; dengan jeritan, dengan dengungan gitar dan DJ set yang mengancam, dengan dentuman dua drum yang memperingatkan.

Mereka yang lahir dan hidup di Gunungkidul tahu betapa peliknya kenyataan dan absurditas yang terus berjalan seolah tak ada yang salah. Ini bukan tentang meratapi, namun membongkar, merobek, dan menyusun ulang makna dari keberadaan melewati labirin lagu yang tidak berdiri sendiri.


Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)