Sekar Astiari berkolaborasi dengan BURDN dalam single yang berjudul Sandcastles

0

 


Pada tanggal 1 Oktober 2025, Sekar Astiari merilis single ke delapannya yang berjudul Sandcastles di seluruh platform musik digital, berkolaborasi dengan penyanyi sekaligus produser BURDN. Lagu ini lahir dari kerja sama dengan maniasonic., dengan Tabitha Atmodjo sebagai penulis lagu. Sandcastles bercerita tentang hubungan yang berada di ambang kehancuran, menggambarkan betapa sulitnya mencapai kompromi di tengah kehancuran dan ilusi yang tercipta ketika dua orang sama-sama enggan melepaskan satu sama lain.


Inti dari lagu ini menggambarkan emosi seperti keputusasaan dan penyangkalan yang sering muncul saat hubungan jangka panjang mulai runtuh. Lagu ini tentang dua orang yang telah begitu lama terikat, sampai kemungkinan untuk berpisah terasa sangat menyakitkan — bahkan ketika tanda-tanda keretakan sudah jelas terlihat. Ada keengganan yang dalam untuk melepaskan, bukan hanya satu sama lain, tetapi juga kenangan, sejarah, dan identitas yang telah mereka bangun bersama.


Ketika kita sudah menginvestasikan begitu banyak — secara emosional, mental, bahkan spiritual — sulit sekali untuk mengakui bahwa mungkin hubungan itu sudah tidak berjalan dengan baik. Alih-alih menghadapi kenyataan yang menyakitkan itu, kita sering justru berusaha mempertahankan sisa-sisa koneksi yang masih ada, meskipun harus mengabaikan kebenaran, memendam kebutuhan pribadi, atau mengulangi kesalahan yang sama — hanya untuk menghindari kata perpisahan.


Sandcastles menangkap kondisi emosional ini dengan sangat indah. Lagu ini menggambarkan saat di mana dua orang tahu bahwa hubungan mereka sudah retak, namun tidak ada yang benar-benar siap untuk pergi. Mereka terus mencoba memperbaiki dengan harapan, kenangan, dan kadang-kadang ilusi — membangun struktur rapuh seperti istana pasir yang pada akhirnya pasti akan runtuh. Namun tetap saja, mereka terus membangun, karena melepaskan terasa jauh lebih menyakitkan daripada mempertahankan sesuatu yang sudah hampir hilang.



“I’m building castles out of sand

All with shaky hands, knowing that the sea will come for me

The waves are reaching for the sky, there’s no place to hide

Drowning all the pretty things i see”


Lirik dari bagian chorus ini bukan hanya menjadi tema utama lagu, tetapi juga menjadi fondasi naratif dari Sandcastles. Sama seperti membangun istana pasir di tepi pantai yang bisa dengan mudah tersapu ombak, kita tetap mencoba membangunnya dan mempertahankannya. Ilusi bahwa kita bisa menciptakan sesuatu yang indah — meski rapuh — membuat kita terus mengulangi kesalahan yang sama.




Sekar pertama kali mulai mengerjakan instrumental lagu ini sekitar tahun 2019 atau 2020. Ia memulainya dari sample arp dari sample pack yang ia beli saat itu, awalnya dalam kunci F# major, namun kemudian ditransposisi turun dua semitone. Perubahan ini memberikan nuansa trap/hip-hop, yang kemudian ia kembangkan lagi dengan menambahkan drum sample dari sample pack yang sama. Karena menurutnya cocok untuk lagu rap, ia menjaga aransemen tetap sederhana, hanya mengandalkan dua sample itu. Ia duplicate sample arp beberapa kali dan mengubah tonalitasnya untuk memperkuat low frequencies. Ia juga menambahkan guitar synth dan bereksperimen dengan berbagai preset. Untuk bagian bridge, ia ingin ada sedikit perubahan tanpa membuatnya terlalu rumit, sehingga ia mengembalikan nada ke nada asli dari sample awal.


Awalnya, lagu ini ditujukan untuk proyek duo band elektronik pop milik Sekar, bahkan mereka sempat menulis lirik untuk lagu ini. Sayangnya, proyek tersebut tidak dilanjutkan.


Kolaborasi antara Sekar Astiari dan BURDN dimulai ketika Sekar menghubunginya dan mengajaknya untuk bekerja sama. Ia mengirim beberapa track yang belum selesai, dan BURDN memilih satu yang paling terasa cocok dengannya. Di studio, mereka mengatur ulang aransemen lagu — memperkuat bagian build-up, drop, dan keseluruhan nuansa lagu. Dengan latar belakang BURDN yang berasal dari dunia punk, rock, dan rap, mereka menambahkan elemen gitar untuk memberikan warna yang lebih kuat. Bagian verse tetap memiliki nuansa pop yang catchy, sementara bagian bridge lebih condong ke arah punk rock. Mereka juga berfokus pada pembuatan melodi vokal yang bisa menonjolkan gaya vokal dan karakter mereka masing-masing.


Kalau kamu pernah berada dalam hubungan yang terasa makin renggang tapi kamu belum siap melepaskan — Sandcastles adalah lagu yang akan sangat menyentuh hatimu. Lagu ini menangkap bentuk patah hati yang diam, yang terjadi ketika dua orang masih saling mencintai tapi tak lagi bisa menemukan jalan untuk bersama. Ada kejujuran yang di lagu ini menggambarkan bagaimana kita berusaha bertahan, bahkan ketika kita tahu, jauh di dalam hati, bahwa semuanya sedang runtuh. Kadang kita terlalu bergantung pada kenangan, membuat alasan, atau berharap semuanya akan berubah — hanya untuk menghindari akhir hubungan yang menyakitkan. Lagu ini menggambarkan semua itu dengan cara yang begitu nyata dan mudah dirasakan. Kalau kamu pernah ada di titik itu — terjebak antara cinta dan melepaskan — dengarkanlah Sandcastles. Ini bukan sekadar lagu, tapi sebuah pengalaman.


Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)