Band sweeter adalah proyek musik pop asal Pasuruan yang diprakarsai oleh Awan (vokal, gitar) dari Gutswell dan Revaldi (vokal, gitar) dari Trilogic. Nama sweeter tercetus dari kebiasaan Awan yang mengurangi konsumsi gula, dengan harapan band ini tetap bisa menghadirkan hal-hal manis melalui lagu-lagu mereka. Terinspirasi dari Weezer, Tony Molina, The Adams, serta band pop Indonesia akhir 90-an, sweeter meramu musik dengan melodi manis, lirik sederhana, dan energi jujur yang dekat dengan keseharian. Berawal dari rekaman lagu pertama “hantu” di rumah Revaldi, proses kreatif berkembang pesat hingga rampung empat lagu untuk debut mini album. Formasi kemudian diperkuat oleh Wahyu (bass, vokal), musisi sekaligus sound engineer, serta Maulid (drum) dari Gutswell, menjadikan sweeter semakin solid. sweeter siap merilis debut mini albumnya pada September 2025 di berbagai DSP, didahului oleh rangkaian acara hearing session.
EP sweeter digarap dengan penuh semangat kolaboratif oleh Awan Pamungkas dan Revaldi Arya Utomo yang menulis sekaligus mengaransemen seluruh lagu. Proses produksi dimulai dengan rekaman lagu “Hantu” pada 8 November 2024, kemudian berlanjut hingga 25 Maret 2025 untuk lagu-lagu lainnya. Revaldi Arya Utomo turut menangani proses mixing, sementara tahap mastering dipercayakan kepada Wahyu Kurniawan dan rampung pada 27 Juni 2025. Mini album ini juga menghadirkan kejutan dengan kehadiran vokal tamu Baka-riz (vokalis Inidia mk.II) pada lagu “Ironi”. Sisi visual tak kalah penting, dengan desain sampul yang digarap Yusi Yuansa dan dokumentasi foto band oleh Muhammad Fikri Haikal.
Setelah rilis EP sweeter, band ini juga akan berencana merekam ulang lagu dari band kolega mereka Inidia dan merilisnya sebagai album cover version.
“Kalau setelah rilis kami ada rencana rilis ulang album daur nya Inidia, semacam meramu ulang aja. Istilahnya sweeter yang cover Inidia dalam bentuk rilisan,” ujar Awan

