Sept Torment, band Post-hardcore asal Magelang menghadirkan video lirik cover dari salah satu single yang tenar pada medio 2013 di skena musik lokal Jawa Tengah bertajuk “Stigma Aksioma”, salah satu single dari Bloodydie yang masuk ke dalam album Chiaroscuro (2013). Sept Torment menyajikan sebuah cover yang segar, berbeda, padat, easy listening dan lebih modern dalam membawakan versi baru dari “Stigma Aksioma” ini.
Sept Torment adalah kuartet yang masih aktif berkarya, setelah merilis single Anagata di tahun 2024 dan sebuah album debut bertajuk [S]evael pada 2021, kali ini mereka menyajikan cover single milik Bloodydie “Stigma Aksioma” dalam format video lirik. Sept Torment beranggotakan Esa Hanis (vokalis), Niko Zun (bass dan clean vocal), Aan Alfin (gitaris), dan Bagus Munir (drum dan perkusi), Sept Torment terbentuk sejak tahun 2014, walaupun berkali-kali bongkar pasang personil, pada akhirnya tidak menyurutkan keinginan mereka untuk terus berkarya.
Cover ini adalah sebuah kreasi yang segar serta berbeda menurut salah satu personil dari Bloodydie sebagai tentu pemilik orisinal lagu ini, “Pertama dengar intronya, aku kira lagu baru dari ST (akronim dari Sept Torment), tapi setelah detik selanjutnya vokal muncul, baru tahu ternyata cover Bloodydie ‘Stigma Aksioma’, ini terasa fresh banget, lagu lama ini menjadi hidup kembali, dan ST berhasil mengemasnya dengan nuansa yang benar-benar baru,” ungkap Rian memuji cover Stigma Aksioma.
Stigma Aksioma versi Sept Torment terdengar lebih modern dengan balutan aransemen yang padat, dinamika yang variatif, serta easy listening, sesuai dengan gaya bermusik Sept Torment selama ini, “kini ST semakin dewasa dan semakin percaya diri dengan gaya musik yang mereka bawakan, mungkinkah ini menjadi rasa musik ST selanjutnya? Jadi makin penasaran dengan karya mereka selanjutnya,” lanjut Rian mendukung kiprah dari Sept Torment.
Bagi Sept Torment, cover ini adalah tanda mereka tidak ingin layu dalam bermusik, bukan hanya panggung yang mereka inginkan, tapi juga karya nyata yang harus terus menjadi pembuktian keberadaan band ini sendiri. “Cover ini adalah salah satu bentuk keseriusan kami, bukan sekedar sebagai performer, tapi juga sebagai band yang harus terus menghadirkan karya di tengah kesibukan para personil,” ungkap Esa Hanis.
Sept Torment juga memilikki visi untuk tetap menyiarkan bahwa Kota Magelang memiliki musisi-musisi yang berkelas lewat cover ini, “Ya, cover ini juga bertujuan untuk kembali menggugah kesadaran kalau kota ini (red: Magelang) juga punya nilai dalam bermusik,” terang Bagus Munir. Hal ini menjelaskan bagaimana semangat dari Sept Torment untuk menegaskan visi mereka, saling berkolaborasi untuk membuktikan diri. Cover Stigma Aksioma tentu akan menjadi hal yang positif bagi Sept Torment, selain visi berkarya mereka, lirik dari Stigma Aksioma yang membahas isu-isu sosial adalah sesuatu yang ingin band ini gaungkan kembali. Bermusik adalah cara mewakilkan serta menyuarakan pendapat, Sept Torment menyadarinya dan tidak ingin menyia-nyiakannya.
Stigma Aksioma versi cover ini adalah sebuah karya mandiri, video yang digarap oleh sang vokalis Esa Hanis, dengan aransemen dari cover dikerjakan bersama produser dari Blessthenoise Records. Selain Blessthenoise Records, Sept Torment juga menggandeng Evolve Records untuk urusan rekaman selama proses aransemen, dan pada tahap akhir yaitu mixing mastering, mereka menyerahkannya pada Aan Alfin Rizal yang juga merupakan bagian dari Blessthenoise Records.
.jpg)
Stigma Aksioma yang dahulunya adalah single keren nan cadas dari Bloodydie ini telah berhasil di-cover dengan sangat baik oleh Sept Torment, pembawaan beserta nuansa yang lebih segar namun tentu tanpa meninggalkan sisi cadas asli dari Stigma Aksioma versi aslinya. Akhirnya, Sept Torment resmi merilis cover ini dalam format video lirik di YouTube, dan sudah mengudara sejak 11 April 2025 lalu untuk siap dinikmati oleh para penikmat musik. Selamat menikmati, dan selamat menonton!
